
Akselerasi Program Pengentasan Kemiskinan di Bali
Akselerasi Program Pemerintah Provinsi Bali terus mengintensifkan langkah-langkah konkret untuk mempercepat pengentasan kemiskinan. Fokus utama mereka adalah kemiskinan ekstrem, yang ditargetkan akan mencapai nol persen dalam waktu dekat. Melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor, Bali berupaya menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kolaborasi Melalui Forum TJSL
Salah satu langkah strategis adalah pembentukan Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Provinsi Bali. Forum ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perusahaan, BUMN, dan BUMD. Tujuannya adalah untuk mengkoordinasikan dana CSR agar bisa digunakan untuk program-program sosial yang lebih efektif. Kepala Bappeda Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra, menjelaskan bahwa dana CSR akan digunakan untuk dua program unggulan: revitalisasi Lapangan Puputan Margarana Renon dan pembangunan rumah layak huni bagi warga miskin ekstrem. Selain itu, fokus juga diberikan pada pemberdayaan ekonomi dan pelatihan keterampilan.
“Program-program ini tidak hanya fokus pada bantuan material, tetapi juga keberlanjutan melalui pelatihan keterampilan,” ungkap Ika Putra.
Peran Desa Adat dalam Penanggulangan Kemiskinan
Selain itu, Pemerintah Provinsi Bali melibatkan desa adat dalam pengentasan kemiskinan. Desa adat memiliki peran yang sangat penting dalam menjangkau masyarakat di tingkat akar rumput. Desa adat juga mampu memastikan akuntabilitas program dengan pengawasan berbasis kearifan lokal dan sanksi sosial.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, mengatakan bahwa desa adat bisa mendeteksi keluarga yang benar-benar membutuhkan bantuan. “Dengan kedekatan sosial yang dimiliki, mereka bisa lebih cepat mengintervensi,” ujar Cok Ace.
Perencanaan Daerah yang Komprehensif dan Berbasis Data
Bappeda Provinsi Bali juga merancang perencanaan pengentasan kemiskinan dengan pendekatan berbasis data mikro. Kajian dilakukan hingga tingkat rumah tangga untuk memahami penyebab kemiskinan. Dari data tersebut, program yang tepat sasaran bisa disusun. Pemerintah juga memperkuat program pelatihan keterampilan bagi kelompok rentan di sektor-sektor unggulan seperti pariwisata dan pertanian organik.
Selain itu, akses pembiayaan untuk UMKM juga difasilitasi melalui lembaga keuangan inklusif. Dengan begitu, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Bali.
Sinergi Menuju Bali Bebas Kemiskinan Ekstrem
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, pemerintah yakin bahwa target pengentasan kemiskinan ekstrem dapat tercapai. Semangat gotong royong dan kearifan lokal menjadi kekuatan utama Bali dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan.