Bocah SD yang Hanyut Saat Karyawisata Meninggal, Ditemukan Sejauh 5 Km

bocah SD berusia 10 tahun, yang dilaporkan hanyut saat mengikuti kegiatan karyawisata di Sungai Sempor, Kabupaten Semarang, akhirnya ditemukan meninggal dunia. Korban ditemukan sejauh 5 kilometer dari lokasi awalnya hanyut, setelah tim SAR dan relawan melakukan pencarian intensif selama 24 jam.

Kronologi Kejadian Bocah SD

Peristiwa nahas ini terjadi pada Rabu (2/2) siang, saat rombongan siswa dari salah satu SD di Semarang melakukan karyawisata di sekitar aliran Sungai Sempor. Saat bermain di tepian sungai, korban tiba-tiba terseret arus yang deras dan hanyut. Teman-temannya sempat berteriak meminta tolong, namun korban sudah tidak terlihat lagi.

Tim penyelamat segera diterjunkan ke lokasi kejadian, namun pencarian pada hari itu tidak membuahkan hasil. Proses pencarian dilanjutkan keesokan harinya dengan melibatkan lebih banyak petugas dari SAR, Polsek, dan relawan setempat.

Proses Pencarian yang Menantang

Tim pencarian menghadapi tantangan berat dalam mencari korban. Sungai yang memiliki arus deras dan medan yang terjal membuat pencarian berjalan lambat. Setelah hampir 24 jam, korban akhirnya ditemukan di kawasan hutan yang terletak 5 kilometer dari lokasi awal. Jenazah korban ditemukan pada Kamis (3/2) pagi dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Kepala SAR Semarang, Bambang Setiawan, mengungkapkan bahwa pencarian korban sangat sulit karena arus sungai yang kuat dan medan yang sulit dijangkau. “Kami merasa sangat sedih atas kejadian ini. Pencarian sempat terhambat, namun kami terus berusaha semaksimal mungkin,” kata Bambang.

Respons Pihak Sekolah dan Keluarga Bocah SD

Pihak sekolah menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Kepala Sekolah SD tempat korban belajar, Ibu Siti Aisyah, menyampaikan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan psikologis bagi teman-teman korban yang ikut dalam kegiatan tersebut.

“Kami sangat berduka atas kehilangan ini. Kami akan memberikan bantuan dan pendampingan kepada keluarga korban, serta memberi dukungan kepada siswa yang turut mengikuti kegiatan tersebut,” ujar Siti.

Imbauan kepada Masyarakat

Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan saat melakukan kegiatan di alam terbuka, terutama di dekat sungai dengan arus yang kuat. Pihak kepolisian dan BPBD mengimbau agar masyarakat selalu memperhatikan keselamatan dan mengikuti prosedur keselamatan yang ada saat berada di alam bebas, terutama di area yang rawan bencana.

“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang. Semua pihak, terutama pendamping kegiatan, diharapkan lebih memperhatikan aspek keselamatan para peserta,” ujar Bambang Setiawan.

Dengan ditemukannya korban, pihak berwenang berencana untuk mengevaluasi kembali kegiatan wisata sekolah di daerah rawan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan.