
Bulog Minta Kualitas Gabah Petani Lebak Ditingkatkan
Bulog Minta Kualitas Perum Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang menyatakan komitmennya untuk terus menyerap hasil panen petani. Namun, Bulog juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas gabah yang disetor oleh petani di Kabupaten Lebak. Meskipun hasil panen cukup melimpah, sebagian besar gabah yang masuk belum memenuhi standar yang ditetapkan.
Sebagai dampaknya, proses penyerapan kerap terhambat. Oleh karena itu, Bulog mengimbau agar petani lebih memperhatikan mutu gabah, terutama dalam hal kadar air dan kebersihan.
Standar Mutu yang Harus Dipenuhi
Bulog menetapkan beberapa kriteria dalam pembelian Gabah Kering Panen (GKP). Di antaranya adalah kadar air maksimal 25% dan kadar hampa atau kotoran tidak lebih dari 10%. Jika mutu tidak memenuhi standar tersebut, maka harga pembelian akan disesuaikan atau bahkan ditolak.
Dengan demikian, menjaga kualitas gabah sangat berpengaruh terhadap nilai jual dan daya serap pasar, khususnya ke Bulog sebagai pembeli utama dalam program stabilisasi pangan.
Harga Gabah Ditentukan Berdasarkan Kualitas
Untuk GKP yang memenuhi standar, Bulog menetapkan harga pembelian sesuai harga pembelian pemerintah (HPP). Saat ini, kisaran harga berada di angka Rp6.500 per kilogram. Akan tetapi, jika gabah yang disetor berada di bawah standar, maka harga akan dikurangi sesuai ketentuan yang berlaku.
Hal ini diharapkan dapat mendorong petani untuk lebih memperhatikan teknik pascapanen, khususnya proses pengeringan dan penyimpanan.
Harapan dan Tanggapan Petani
Petani di beberapa kecamatan di Lebak menyambut baik penyerapan gabah oleh Bulog. Meski begitu, mereka berharap ada pembinaan dan dukungan teknologi dari pemerintah untuk membantu meningkatkan kualitas panen. Selama ini, keterbatasan alat pengering dan penggilingan masih menjadi kendala utama.
Beberapa petani juga mengusulkan agar Bulog tetap memberikan fleksibilitas dalam menampung gabah, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam proses pascapanen.
Dorongan untuk Kolaborasi yang Lebih Baik
Pemerintah daerah, dinas pertanian, dan kelompok tani diharapkan bisa bekerja sama lebih erat dalam memperbaiki sistem produksi gabah. Pelatihan teknis, bantuan alat pertanian, serta peningkatan infrastruktur pengeringan akan menjadi kunci keberhasilan.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan ke depan kualitas gabah petani Lebak dapat meningkat, penyerapan oleh Bulog menjadi optimal, dan kesejahteraan petani pun ikut terdongkrak.