Codeblu, Food Vlogger yang Kembali Viral Diduga Memeras Toko Roti Rp600 Juta, Kini Minta Maaf

Codeblu, seorang food vlogger terkenal, kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah dirinya diduga terlibat dalam kasus pemerasan terhadap sebuah toko roti. Ia dikabarkan meminta uang sebesar Rp600 juta dengan dalih kerja sama promosi, namun pihak toko merasa ada unsur tekanan dalam permintaan tersebut.

Siapa Codeblu?

Codeblu dikenal sebagai seorang food vlogger yang sering mengulas berbagai makanan, mulai dari jajanan kaki lima hingga restoran mewah. Dengan gaya kritiknya yang tajam, ia memiliki banyak pengikut di berbagai platform media sosial. Beberapa ulasannya bahkan pernah membuat usaha kuliner viral, baik dalam sisi positif maupun negatif.

Namun, ini bukan kali pertama Codeblu terseret kontroversi. Sebelumnya, ia juga pernah dikritik karena gaya ulasannya yang dinilai terlalu keras dan cenderung menjatuhkan usaha kuliner tertentu.

Dugaan Pemerasan terhadap Toko Roti

Kasus ini bermula ketika seorang pemilik toko roti mengungkapkan bahwa mereka merasa ditekan untuk membayar sejumlah uang agar mendapatkan ulasan positif dari Codeblu. Jika tidak, vlogger tersebut diduga mengancam akan memberikan ulasan negatif yang bisa merugikan bisnis mereka.

“Saya kaget saat ditawari kerja sama dengan nominal yang tidak masuk akal. Ketika kami menolak, tiba-tiba muncul ancaman review buruk yang bisa merusak reputasi usaha kami,” ujar pemilik toko yang enggan disebutkan namanya.

Setelah kabar ini mencuat, banyak warganet yang mengecam tindakan tersebut dan mempertanyakan integritas Codeblu sebagai seorang reviewer makanan.

Codeblu Minta Maaf

Setelah ramai diperbincangkan, Codeblu akhirnya angkat bicara dan meminta maaf melalui akun media sosialnya. Dalam pernyataannya, ia mengaku ada kesalahpahaman dalam komunikasi dengan pihak toko roti tersebut.

“Saya tidak pernah berniat untuk memeras atau merugikan pihak mana pun. Jika ada yang merasa dirugikan, saya dengan tulus meminta maaf,” ujar Codeblu dalam unggahannya.

Meski demikian, banyak netizen yang masih meragukan pernyataan maafnya dan menuntut transparansi lebih lanjut. Beberapa pihak juga mempertanyakan apakah permintaan maaf ini tulus atau hanya untuk meredakan kemarahan publik.

Reaksi Netizen dan Pelaku Usaha

Kasus ini menjadi peringatan bagi para pelaku bisnis kuliner agar lebih berhati-hati dalam bekerja sama dengan influencer. Banyak netizen yang kini menyoroti pentingnya etika dalam dunia food review dan menegaskan bahwa ulasan seharusnya dilakukan secara objektif, bukan berdasarkan transaksi keuangan semata.

Pihak berwenang masih menyelidiki kasus ini untuk menentukan apakah ada unsur pemerasan yang bisa diproses secara hukum. Sementara itu, beberapa restoran dan pemilik usaha kuliner mulai mempertimbangkan kembali kerja sama mereka dengan influencer demi menghindari kejadian serupa.

Bagaimana kelanjutan kasus ini? Publik masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Codeblu serta langkah hukum yang mungkin diambil oleh pihak yang merasa dirugikan.