Kebakaran Duri Utara Jakbar Hanguskan 70 Rumah Warga

Kebakaran Duri hebat melanda permukiman di kawasan Duri Utara, Jakarta Barat, pada Selasa malam (22/7/2025). Api yang cepat membesar menyebabkan sekitar 70 rumah warga hangus terbakar. Kejadian ini membuat puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal dan menimbulkan potensi krisis kemanusiaan yang serius.

Kronologi Kebakaran

Kebakaran bermula sekitar pukul 19.30 WIB di salah satu rumah warga di RT 05 RW 03. Api diduga berasal dari korsleting listrik yang kemudian menyambar bangunan lain secara cepat. Kondisi lingkungan yang padat dan banyak bahan mudah terbakar semakin memperparah penyebaran api. Cuaca yang kering dan angin kencang pada malam itu juga mempercepat kobaran api meluas ke permukiman sekitar.

Upaya Pemadaman dan Evakuasi

Petugas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat segera dikerahkan ke lokasi setelah menerima laporan. Selama hampir lima jam, mereka berjibaku memadamkan kobaran api yang sulit dikendalikan. Selain itu, aparat kepolisian dan relawan turut membantu evakuasi warga untuk memastikan keselamatan jiwa.

Kepala Damkar Jakarta Barat, Agus Santoso, menjelaskan, “Kami fokus menyelamatkan warga dan berusaha memadamkan api agar tidak merembet ke permukiman lain. Kondisi akses yang sempit cukup menyulitkan proses pemadaman.”

Dampak Kebakaran dan Penanganan Korban

Sebanyak 70 rumah dipastikan ludes terbakar. Puluhan keluarga terdampak harus mengungsi sementara di posko pengungsian yang disiapkan oleh pemerintah setempat. Bantuan berupa makanan, pakaian, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya segera disalurkan oleh dinas sosial dan berbagai organisasi kemanusiaan.

Pemerintah juga berencana melakukan pendataan kerugian secara menyeluruh dan menyiapkan program rehabilitasi serta pembangunan kembali rumah warga yang terdampak. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi masyarakat pascakebakaran.

Imbauan Keselamatan dan Pencegahan Kebakaran

Pemerintah Jakarta Barat mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan peralatan listrik dan menjaga kebersihan lingkungan guna meminimalisir risiko kebakaran. Selain itu, warga didorong untuk membentuk sistem siaga kebakaran tingkat RW dan RT agar respons cepat dapat dilakukan jika terjadi kejadian serupa.

“Kami mengajak masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan dan meningkatkan kewaspadaan, terutama pada musim kemarau seperti saat ini,” pungkas Agus Santoso.