Lima Ruang Kelas SMPN 2 Cimanuk Rusak Berat

Lima Ruang Kelas  di SMP Negeri 2 Cimanuk mengalami kerusakan berat. Kondisi tersebut membuat proses belajar-mengajar menjadi terganggu serta menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan siswa dan tenaga pendidik.

Kondisi Lima Ruang Kelas yang Memprihatinkan

Menurut Kepala Sekolah, Sri Handayani, kerusakan yang terjadi pada ruang kelas meliputi dinding yang retak-retak, atap yang bocor, serta kerangka bangunan yang mulai lapuk dan rapuh. Selain itu, beberapa jendela juga sudah tidak berfungsi karena engselnya patah sehingga sulit dibuka. Kerusakan ini terjadi akibat usia bangunan yang sudah lebih dari 20 tahun, serta kurangnya perawatan rutin.

“Jika tidak segera diperbaiki, saya khawatir bangunan bisa roboh dan membahayakan keselamatan warga sekolah,” ujarnya penuh kekhawatiran.

Dampak Buruk pada Proses Pembelajaran

Akibat kerusakan ini, beberapa kelas harus digabungkan ke ruang yang masih layak. Hal ini menyebabkan ruang belajar menjadi sesak dan mempengaruhi konsentrasi siswa. Selain itu, saat musim hujan, kebocoran di atap membuat siswa dan guru harus berteduh, sehingga proses belajar sering terhenti.

Kondisi ini sangat mengganggu efektivitas pembelajaran dan menurunkan semangat siswa.

Upaya Sekolah dan Harapan Bantuan Lima Ruang Kelas

Sekolah telah mengajukan proposal perbaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten. Selain itu, pihak sekolah juga menggalang dana dari orang tua murid dan masyarakat setempat untuk mempercepat perbaikan. Sekolah berharap pemerintah daerah dapat memberikan bantuan dana khusus untuk renovasi.

“Kami sangat membutuhkan bantuan agar sekolah ini bisa kembali layak dan aman untuk digunakan,” kata Sri.

Pentingnya Peran Pemerintah dan Masyarakat

Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cimanuk, Rahmat Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya sudah mencatat kerusakan di SMPN 2 Cimanuk sebagai prioritas perbaikan tahun ini. Namun, ia juga mengimbau masyarakat dan pihak sekolah untuk terus berperan aktif dalam menjaga fasilitas sekolah agar tidak cepat rusak.

“Kami berharap semua pihak dapat bersinergi untuk menjaga dan memperbaiki fasilitas pendidikan demi masa depan generasi muda,” ujarnya.