Kabupaten Sleman Mengalami Surplus Beras 21 Ribu Ton

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatat surplus beras sebanyak 21 ribu ton hingga awal Mei 2025. Data tersebut disampaikan oleh Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman berdasarkan laporan hasil panen dan distribusi konsumsi masyarakat.

Kepala Dinas Pertanian Sleman, Suparmono, menjelaskan bahwa produksi beras pada awal tahun ini mencapai 132.000 ton. Sementara itu, total kebutuhan konsumsi masyarakat Sleman hanya sekitar 111.000 ton. Dengan demikian, terdapat kelebihan pasokan beras sebesar 21.000 ton.

Kontribusi Musim Panen dan Petani Lokal
Surplus ini terjadi berkat panen raya yang berlangsung lancar sejak Januari hingga Maret. Selain itu, dukungan dari petani lokal dalam meningkatkan produktivitas lahan juga menjadi faktor utama. Rata-rata produksi gabah kering giling (GKG) per hektare tercatat meningkat dibandingkan tahun lalu.

Lebih lanjut, Dinas Pertanian juga memberikan bantuan bibit unggul dan pupuk bersubsidi kepada kelompok tani. Langkah ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan pangan dan meningkatkan pendapatan petani.

Distribusi dan Pengamanan Pasokan
Untuk mengamankan pasokan beras, pemerintah daerah bekerja sama dengan Bulog serta koperasi tani. Kerja sama ini difokuskan pada penyerapan hasil panen dan stabilisasi harga di pasaran. Selain itu, gudang-gudang penyimpanan di wilayah Sleman telah disiapkan untuk menampung hasil panen berlebih.

Menurut Suparmono, sebagian surplus juga disalurkan ke kabupaten lain yang mengalami defisit beras. Dengan demikian, Sleman tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan regional.

Potensi Ekspor dan Pengembangan Agrobisnis
Melihat tren positif ini, pemerintah daerah berencana membuka peluang ekspor beras ke luar daerah atau bahkan ke luar negeri dalam jangka panjang. Sementara itu, pengembangan agrobisnis berbasis teknologi juga akan terus didorong agar produktivitas tetap tinggi dan berkelanjutan.

Harapan Keberlanjutan Ketahanan Pangan
Keberhasilan ini menjadi indikator bahwa ketahanan pangan di Sleman berada pada jalur yang baik. Pemerintah berharap pola keberhasilan ini dapat dipertahankan, terutama menghadapi ancaman perubahan iklim dan fluktuasi harga pangan global.