KJRI Johor Bahru Pulangkan 230 WNI/PMI dari Malaysia

 KJRI Johor Bahru berhasil memulangkan sebanyak 230 Warga Negara Indonesia (WNI) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia. Proses pemulangan ini dilakukan secara bertahap sebagai bagian dari program perlindungan dan fasilitasi bagi warga yang membutuhkan bantuan.

Pemulangan Sebagai Upaya Perlindungan WNI/PMI

Pemulangan tersebut dilakukan karena berbagai alasan, mulai dari habis masa kontrak kerja hingga kondisi ekonomi dan sosial yang menuntut kepulangan mereka ke tanah air. KJRI Johor Bahru berperan aktif dalam memastikan proses pemulangan berlangsung lancar dan aman bagi para WNI dan PMI.

“Kami bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan terbaik bagi WNI dan PMI di luar negeri. Dengan pemulangan ini, kami harap mereka bisa kembali ke keluarga dengan selamat,” kata Konsul Jenderal, Rini Kartika.

Koordinasi dengan Berbagai Pihak Terkait

Selain itu, proses pemulangan melibatkan koordinasi intensif antara KJRI, pihak imigrasi Malaysia, dan agen-agen penyalur PMI. Dengan kerja sama yang baik, pemulangan berjalan sesuai jadwal tanpa hambatan berarti.

“Kami juga memastikan para PMI mendapatkan pendampingan dan dokumentasi lengkap agar hak-hak mereka terlindungi selama perjalanan pulang,” tambah Rini.

Pendampingan Setelah Pemulangan

Setelah tiba di Indonesia, para WNI dan PMI mendapatkan pendampingan dari pemerintah daerah dan dinas sosial untuk proses reintegrasi. Hal ini penting agar mereka dapat beradaptasi kembali dengan kehidupan di tanah air dan memulai usaha baru atau melanjutkan kegiatan produktif.

“Kami akan terus memantau kondisi mereka dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan, mulai dari pelatihan keterampilan hingga bantuan sosial,” jelas Kepala Dinas Sosial setempat.

Harapan untuk Perlindungan PMI yang Lebih Baik

KJRI Johor Bahru berharap proses pemulangan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan perlindungan bagi PMI. Selain itu, mereka mengimbau para pekerja migran untuk selalu mematuhi aturan dan prosedur resmi agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.

“Keselamatan dan kesejahteraan PMI adalah prioritas kami. Mari kita bersama-sama menjaga hak dan kewajiban demi masa depan yang lebih baik,” pungkas Rini Kartika.