Badan Karantina Indonesia Dukung Ekspor Porang ke Tiongkok

 Badan Karantina Indonesia (Barantin) menyatakan dukungan penuh terhadap ekspor komoditas porang ke Tiongkok. Tanaman ini dinilai memiliki potensi besar sebagai produk unggulan pertanian. Terutama karena permintaan pasar global terus meningkat.

Porang Jadi Komoditas Bernilai Ekonomi Tinggi Badan Karantina

Porang adalah tanaman umbi yang kaya glukomanan. Zat ini sangat dibutuhkan dalam industri makanan, farmasi, dan kosmetik.
Di Tiongkok, porang digunakan untuk mi shirataki, produk diet, dan bahan obat tradisional. Oleh karena itu, permintaan terus bertambah.
“Porang kini menjadi primadona baru ekspor pertanian kita,” ujar Kepala Barantin, Dr. Bambang.

Dukungan Melalui Pengawasan Mutu dan Karantina

Barantin memberikan dukungan melalui pengawasan mutu dan proses karantina.
Setiap produk porang diperiksa secara ketat sebelum diekspor.
Langkah ini penting untuk memastikan bahwa produk bebas hama dan memenuhi standar Tiongkok.
Selain itu, Barantin juga menjamin prosesnya cepat dan transparan.
“Kami pastikan porang yang diekspor aman dan sesuai standar,” lanjut Bambang.

Kerja Sama dengan Petani dan Eksportir

Di sisi lain, Barantin aktif menggandeng petani dan eksportir.
Mereka diberikan pelatihan mengenai budidaya dan pengolahan pascapanen.
Tujuannya adalah meningkatkan kualitas agar bisa bersaing di pasar internasional.
“Pendampingan ini bagian dari strategi jangka panjang kami,” jelasnya.

Akses Pasar ke Tiongkok Terbuka Lebar

Ekspor porang ke Tiongkok menunjukkan tren positif sepanjang 2025.
Data Kementerian Pertanian mencatat peningkatan permintaan sebesar 15 persen dari tahun lalu.
Oleh karena itu, Barantin mendorong pelaku usaha memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin.
“Pasar Tiongkok sangat potensial. Kepercayaan mereka harus kita jaga,” tambah Bambang.

Penutup: Porang Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa

Porang bukan hanya komoditas ekspor, tetapi juga sumber penghidupan masyarakat desa.
Tanaman ini membuka lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Barantin pun berkomitmen mengawal dari hulu hingga hilir.
“Porang harus jadi simbol sukses ekspor pertanian Indonesia,” tutupnya.