Banjir Bandang Landa 4 Desa di Kabupaten Pati

Banjir bandang melanda empat desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Sabtu malam (26/4) akibat hujan deras yang mengguyur wilayah pegunungan Muria sejak sore hari. Kejadian ini menyebabkan puluhan rumah terendam, lahan pertanian rusak, serta akses jalan antar-desa sempat terputus.

Empat Desa Terdampak Parah

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, desa yang terdampak paling parah adalah Desa Gunungsari, Sitiluhur, Dukuhseti, dan Tegalombo. Air bah datang tiba-tiba sekitar pukul 19.30 WIB dan langsung menggenangi permukiman warga.

“Arus sangat deras. Banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka,” kata Kepala BPBD Pati, Sutrisno, dalam keterangannya Minggu pagi (27/4).

Ratusan Warga Mengungsi

Akibat kejadian tersebut, sedikitnya 235 warga terpaksa mengungsi ke balai desa dan rumah kerabat yang berada di daerah lebih tinggi. Petugas gabungan dari BPBD, TNI, dan relawan segera diterjunkan untuk membantu proses evakuasi dan pendistribusian bantuan.

“Kami fokus pada keselamatan warga terlebih dahulu. Dapur umum sudah didirikan di dua titik pengungsian,” tambah Sutrisno.

Kerugian Material dan Kerusakan Infrastruktur

Selain merendam rumah, banjir juga merusak lebih dari 30 hektare sawah yang baru ditanami. Jembatan penghubung antara Desa Dukuhseti dan Tegalombo juga dilaporkan mengalami keretakan akibat terjangan air.

“Diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Pendataan masih berlangsung,” ujar Camat Dukuhseti, Arif Hidayat.

Pemerintah Daerah Turun Tangan

Bupati Pati, Haryanto, langsung meninjau lokasi banjir pada Minggu pagi. Ia memastikan bahwa seluruh kebutuhan dasar warga terdampak akan ditangani secepat mungkin. Pemkab juga akan mengajukan status darurat bencana jika curah hujan tinggi terus berlanjut.

“Kami akan pastikan bantuan logistik, kesehatan, dan air bersih segera disalurkan. Ini musibah yang harus kita hadapi bersama,” tegas Bupati.

Warga Diminta Tetap Waspada

BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir untuk tetap waspada, mengingat curah hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Tim siaga bencana di desa-desa juga diminta aktif memantau situasi dan melaporkan potensi ancaman sejak dini.