
Empat Lawang Keluhkan Kenaikan Harga dan Kelangkaan Gas Melon
Warga Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, tengah menghadapi masalah serius terkait dengan kenaikan harga barang kebutuhan pokok dan kelangkaan gas melon. Kenaikan harga yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir semakin membebani warga, yang sebagian besar mengandalkan penghasilan harian. Di samping itu, pasokan gas melon yang biasa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga juga semakin sulit didapatkan, membuat warga semakin kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Gas Melon: Kelangkaan Menambah Beban Warga
Gas elpiji 3 kilogram, yang dikenal dengan sebutan gas melon, kini menjadi barang langka di Kabupaten Empat Lawang. Banyak warga mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas tersebut, bahkan setelah mencoba mencarinya di berbagai agen atau pengecer. Kelangkaan ini semakin memperburuk keadaan, karena gas melon adalah sumber energi utama bagi banyak rumah tangga di daerah tersebut.
“Banyak pengecer yang sudah kehabisan stok gas melon. Kami harus menunggu lama untuk mendapatkannya, dan harganya pun semakin mahal,” kata seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Tebing.
Menurut beberapa warga, kelangkaan gas melon sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir. Hal ini memaksa mereka membeli gas dengan harga jauh lebih tinggi dari harga normal. Tidak jarang, mereka harus membeli dari pedagang perantara yang mematok harga lebih mahal, bahkan mencapai Rp30.000 per tabung. Padahal, harga normal gas melon hanya sekitar Rp18.000 hingga Rp20.000 per tabung.
Kenaikan Harga Barang Kebutuhan Pokok Membebani Warga Empat Lawang
Selain kelangkaan gas melon, kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok juga menjadi masalah besar bagi masyarakat Empat Lawang. Harga bahan pangan seperti beras, minyak goreng, dan sayuran mengalami lonjakan signifikan. Banyak warga yang merasa kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka dengan harga yang terus merangkak naik.
“Harga beras, minyak, dan sayuran sudah sangat mahal. Kami yang hanya mengandalkan penghasilan dari pekerjaan serabutan sangat terdampak. Semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar seorang warga di Kecamatan Lintang Kanan.
Kenaikan harga ini tidak hanya membebani warga menengah ke bawah, tetapi juga mempengaruhi sektor usaha kecil dan menengah di Kabupaten Empat Lawang. Pedagang kecil dan warung makan mengeluhkan dampak dari kenaikan harga bahan pokok yang tidak sebanding dengan daya beli masyarakat.